Dua Jam Bersama Baron

Perkenalkan, namaku Baron. Aku adalah seorang yang disegani oleh induk naga beranak sembilan. Namaku menggema di kuping-kuping pemimpin kelompok akar rumput. Aku adalah sebuah bencana bagi si pelit. Umurku 29 tahun, aku belum tertarik untuk menikah. Sementara beberapa teman sebaya denganku sudah sibuk mengurusi anak, mencuci pakaian dan pekerjaan rutin keluarga lainnya. Sumber Ilustrasi Aku …

Mengelabui Sebuah Derita

Penderitaan akan berakhir bila seseorang benar-benar telah khatam dengan berbagai keinginannya. Keadaan seseorang saat merasa tak cukup acap kali memaksanya untuk meraih apa saja. Namun berbeda dengan kebutuhan, jarak esensi antara keinginan dan kebutuhan sangatlah jauh. Makan, pakaian, kesehatan dan pendidikan adalah kebutuhan yang mesti diraih. Dan itu semua adalah sebuah konsekuensi dari eksistensi manusia …

Mati Seorang Sendiri

Tarikh kematian seseorang sudah tertulis di lauh mahfudz. Dan tak ada siapapun yang menyadarinya. Seorang dokter atau peramal sekalipun boleh dengan sombongnya menyatakan tanggal terakhir kehidupan pasiennya. Namun jika sebuah mukjizat datang menambahkan umur seseorang, membantah pernyataan mereka berdua dan membuat mereka malu atas perkataannya sendiri. Kita sudah pernah membahas bahwa Waktu Memanglah Jahannam, seorang …

Satu Insiden, Tiga Ledakan

Ledakan Pertama. Suara ledakan, satu kali. Seorang Pria nyaris mampus akibat ledakan yang disebabkan oleh seorang Pemberontak. Ledakan itu tercipta tanpa alasan. Si Pemberontak dengan tak sengaja menekan tombol merah pada kotak berwarna hitam. “Bajingan! hampir saja.” sahut Si Pria usai menggelindingkan badannya menjauh dari ledakan. “Hahaha, maaf. Aku pikir benda ini tak berfungsi.” Jawab …

Teruntuk Benih-Benih Pemberontak

Ada saat kita muak dengan tontonan yang membosankan. Seperti yang kita saksikan kemarin, benih-benih pengkhianat. Memang akan tiba di mana titik kejenuhan terpaku pada alam pikir, tak mampu bertahan dalam beberapa babak dan adegan. Pembangkang akan sangat cepat berpuas diri ketika lawan tak mampu memberi jawaban. Dan itu, mungkin baginya, adalah sebuah prestasi tanpa tandingan. …

Teruntuk Benih-Benih Pengkhianat

Sebenarnya saya sangat menjaga wibawa yang dimiliki oleh orang-orang besar. Apalagi untuk menjaga kehormatan para-para ketua yang asik bercumbu dalam jabatan. Saya benar-benar tak tega melihat pantat mereka jatuh menghantam tanah dan membiarkan kakinya menjulang ke langit dalam waktu bersamaan. Itu sangat sakit dan memalukan. Saya enggan menceritakan kesalahan angkatan tua, meski ia tak luput …

Roti dan Rasa Kita

Di tiap bagian roti, terbagi-bagi oleh jiwa yang memiliki taman keikhlasan yang begitu luas, sedang menanti roti-roti yang berdatangan. Saban pagi, yang cerah seperti biasa, di jalanan Pocut Baren, orang-orang yang memangkas mimpinya lalu bekerja telah menjadikan roti dan mengganti nasi untuk sementara. Pun yang tak memiliki taman itu akan bersembunyi di balik tembok yang …

Kesenangan yang Berharga Mahal

Rasanya benar-benar sulit menahan alam pikir yang berkali-kali terdesak dan terpojok hingga mendukung saya untuk terus menulis. Kali ini dengan membuang rasa tidak enak, yang telah terbiasa menyelimuti kita bak kerak lumpur di knalpot, saya menjadi yakin perasaan itu sama sekali tak memiliki keuntungan bagi pikiran. Dan bagi yang mendalaminya, dibalik perasaan yang tidak enak …

Lumpuh Pikiran, Selanjutnya Perbuatan yang Kau Idamkan Selama Ini

Entah apa nama tulisan ini, tapi sebut saja curhat. Curhat yang amat tajam dan menjengkelkan. Untuk membacanya, saya sarankan untuk menyediakan segelas kopi, atau cendol, atau minum-minuman. Sebelum kata-kata selanjutnya akan membuat tenggorokan kering dan membuatnya tersedak. Sebenarnya, dengan bertahan dalam wibawa, hal yang membuat saya bertahan dalam lumpur yang menjijikan ini, yang berpura-pura memainkan …

Merayakan Gelas Pecah

Malam ini kami mangkir ke warung Bang Duh, aku ikut menonton bola bersama Abu Chiek. Tepat pukul dua dini hari, pertandingan Brazil laga Jerman, orang-orang telah memadati warung sejak tadi, sementara pertandingan belum dimulai. Abu Chiek berhasil meloloskan sebatang rokok dari bungkusnya, sejak berhenti di depan warung. Kami mencari kursi yang cocok. Kebetulan meja yang …

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai